√Puisi Cinta Romantis Terbaru Oktober

√Puisi Cinta Romantis Terbaru Oktober - Hai Sobat pembaca, selamat datang kami ucapkan untuk Sobat pembaca KATA KATA BIJAK. Kami menyediakan kumpulan Kutipan (Quote) Kata Kata Bijak, Kata Kata Mutiara, Kata Kata Cinta, Kata Kata Motivasi, Kata Kata Rindu, Kata-kata sedih, kata-kata ucapan selamat dan banyak lagi lainnya. Dan jika kebetulan Sobat sedang mencari √Puisi Cinta Romantis Terbaru Oktober, sepertinya tepat sekali, karena kesempatan kali ini KataKataBijakDunia.blogspot.com memang akan berbagi tentang √Puisi Cinta Romantis Terbaru Oktober, oke yuk langsung di simak saja Sob.

Puisi Cinta Romantis - Setelah sekian lama memikirkan tentang puisi yang sangan cocok untuk anda yang mempunyai jiwa romantis. Kali ini saya akan mengutarakan beberapa hasil puisi dari berpikir keras saya. Berikut adalah beberapa puisi cinta yang bisa saya bagikan untuk anda semua.

Puisi : "DI SUDUT KESUNYIAN"
Aku menepi di sudut sunyi
mencoba merangkai yang masih ada
dalam alunan jiwa tampa suara
menharap sebuah harapan akan menghampiri lagi
aku mencari...,
dimana mawar???
Dimana melati???
Dimana teratai
indahnya tak lagi menjelma
aku mencari....
Siapa mentari???
Siapa bintang???
Siapa malaikat kecil???
Yang akan menberi cahaya pada sudut sepiku lagi
kapalku te£lah karang
pada samudra tak bertepi
penjuru tak lagi tampak
yang ada hanya fatamorgana hidup
Bayang-bayang dengan hidup masa lalu
segala kekhawatiran akan masa depan
menyelimuti perjalanan akan samudra hidup
mengiringiku menuju sudut-sudut sepi penuh keraguan
Seandainya hidup bagai roda
kuingin berputar kembali titik awal
tapi...
Ini hidup yang ABADI
tak ada kata MENUNGGU
tuk sesuatu yang telah dan akan berlaku
Puisi Cinta: Sebuah Mimpi
Terbuai dalam irama musik yang menggema
Menyebar ke dalam sukma
Mengingatkan kembali akan sebuah masa
Masa yang dulu penuh asa
Walau kisah silam penuh dengan Ankara
Semuanya terasa indah dalam jiwa
Menjadi sebuah cahaya
Namun semuanya sirna
Tak ada harapan yang tersisa
tak ada nada yang tercipta
lukisan rindu tak lagi ada
semuanya menjadi hampa
     Dengan nama Tuhan yang telah meletakkan setitik kasih dan Cinta dalam hati ini dan kini telah membuahkan rindu yang tiada jua dapat kutahan geloranya jika tanpa sedikit ketenangan yang dikirimkan Tuhan buatku.
    Untuk kekasihku…
    Saat aku tuliskan surat ini buatmu, betapa hatiku sentiasa sarat dengan rindumu. Rindu yang mendambakan kasihku padamu. Hatiku penuh dengan cintamu dan tidak bisa dimasuki oleh kasih yang lain. Hanya kasihmu yang aku miliki, yang menceriakan kehidupanku walaupun kadang­kadang aku tersasar oleh kerana mabuk kerinduan.
    Kekasihku…..
    Ingin aku katakan padamu bahwa aku tidak menduakan kasihmu. Aku tidak menduakan cintamu kerana hatiku telah dirimu miliki. Bagaimana aku bisa mengisinya dengan sesuatu yang lain sedangkan ia berada disampingmu. Janganlah dirimu sangsi dengan kesetiaanku, kerana aku telah membina benteng yang tinggi agar cintamu yang kumiliki tidak terlepas keluar dari sempadan hati dan menghalang sebarang cinta dari luar untuk menerobosi jiwaku.
    Kekasihku…..
    Cintamu adalah antara yang terutama dalam senarai cintaku. Pertama cinta Tuhan dan rasul, kedua cinta keluargaku dan ketiga adalah cintamu. Aku jamin ia tidak akan berubah arah sehinggalah Tuhan benar­benar menentukan dan menyatakan kehendaknya dalam kisah perjalanan cinta kita ini. Namun aku sentiasa berdoa agar cinta dan kasih kita ini hayatnya berpanjangan hingga dibawa bersama sewaktu menghadiri perjumpaan di hadapan Tuhan di hari kemudian.
    Kekasih….
    Tiadalah sebaik kata­-kata yang mampu aku tuliskan dalam surat cinta ku ini melainkan untuk menyatakan bahawa sehingga kini hanya dirimu yang memiliki hatiku ini. Aku bahagia begini dan aku ingin terus begini bersamamu. Aku bermohon pada Tuhan semoga Dia menerima permohonan ini. Hanya padaNyalah aku berharap.
    Kekasih….
    Cinta dan rindumu adalah menjadi teman paling setia dalam hidupku walau saat dirimu tiada disisiku.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel